Sosialisasi dan Bimtek Indeks Daya Saing Daerah untuk Kawasan Timur Indonesia (Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara (termasuk Bali), Kepulauan Maluku, dan Papua)
Guna Mendukung Penyesuaian pengembangan indikator pada pengukuran Indeks Daya Saing Daerah ( IDSD), Direktorat Sistem Inovasi, Deputi bidang Penguatan Inovasi, Kemenristek/BRIN melaksanakan Bimbingan Teknis Pengisian Indikator Indeks Daya Siang Daerah, pada hari Selasa 8 Juni secara daring (conference). Kegiatan ini diikuti Perwakilan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota melalui perangkat daerah yang memiliki tugas dan fungsi dibidang penelitian dan pengembangan dan/atau perencanaan pembangunan dalam hal ini BAPPEDA/BAPPEDALITBANG Seluruh di Kawasan Timur Indonesia (Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara (termasuk Bali), Kepulauan Maluku, dan Papua), Lebih dari 80 peserta bersemangat ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Dalam Kegiatan ini disosialisasikan mengenai cara pengisian indikator - indikator Indeks daya Saing Daerah, bukti - bukti apa saja yang dapat sebagai pendukung, dan juga pemahaman terhadap indikator tersebut sebagai entry point untuk sebuah kebijakan. Setelah mendapatankan penjelasan maka para peserta diminta untuk dapat mengisi indikator - indikator Indeks daya Saing Daerah melalui aplikasi yang telah disediakan oleh Kemenristek/BRIN.
Indeks daya saing daerah adalah ukuran yang menggambarkan kondisi dan kemampuan suatu daerah dalam mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya melalui peningkatan produktivitas, nilai tambah dan persaingan baik domestik maupun internasional demi kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Peta indeks daya saing daerah terdiri dari 4 aspek dan 12 pilar yaitu:
- Aspek Penguat/Enabling Environment: Pilar Kelembagaan, Pilar Infrastruktur, dan Pilar Perekonomian Daerah
- Aspek Pasar/Market: Pilar Efisiensi Pasar Produk, Pilar Ketenagakerjaan, Pilar Akses Keuangan, dan Pilar Ukuran Pasar
- Aspek Sumber Daya Manusia/Human Capital: Pilar Kesehatan dan Pilar Pendidikan & Keterampilan
- Aspek Ekosistem Inovasi: Pilar Dinamika Bisnis, Pilar Kapasitas Inovasi, dan Pilar Kesiapan Teknolgi
Dari keempat aspek dan keduabelas pilar indeks daya saing daerah tersebut didetailkan lagi menjadi 23 dimensi dan 97 indikator yang dapat diisi dengan data sesuai kondisi daerah masing-masing untuk kemudian dapat dihitung untuk menghasilkan angka indeks daya saing daerah. Semakin tinggi angka indeks daya saing suatu daerah menunjukkan bahwa potensi yang dimiliki oleh daerah tersebut mempunyai daya saing ekonomi yang semakin tinggi pula.
(DRZ)